Selasa, 29 Januari 2008

Pemuka Agama dan Pembangunan

APBD kota depok telah ditetapkan, dengan berbagai macam kelebihan dan kelemahan didalamnya, yang terpenting adalah adanya komitmen dari segala unsur yang terlibat dalam proses pembangunan pada segala bidang untuk bekerja secara maksimal, menjujung kejujuran, kerja keras dan profesionalisme. Ada tiga unsur yang memiliki peran yang sangat penting penentu keberhasilan pembangunan yaitu pemerintahan (eksekutif dan legislatif), pemuka agama dan masyarakat.
Merujuk kepada hadits rosulullah dalam kitab jami’usshogir karangan jalaluddin assujuti yang berbunyi “yang merusak ada tiga unsur : ulama buruk, pemimpin dzolim dan mereka yang rajin beribadah tetapi bodoh”. pemuka agama memiliki peran yang sangat penting dalam membangun dan menyadarkan masyarakat, tetapi apabila pemuka agama nya yang malas dan khianat, ini menjadi masalah besar, bukan hanya pada diri mereka sendiri tetapi bagi masyarakat dan bangsa. Menjadi rujukan tempat bertanya dan menyelesaikan masalah itulah seharusnya.
Menjadi penting untuk kita fikirkan dan tumbuhkan peran pemuka agama dalam pembangunan di Indonesia pada umumnya dan depok khususnya, bukan dijadikan mendorong kendaraan yang mogok, diperalat untuk kepentingan sesaat bagi seseorang atau kepentingan tertentu.
Ada lima peran yang dapat dilakukan oleh para pemuka agama dalam pembangunan : pertama
membentuk kondisi psikologik dan ideologik individu dan masyarakat.
agama menduduki peran yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia, masyarakat yang memegang tinggi nilai nilai religius, oleh karena itu peran pemuka agama menentukan dalam membentuk nilainilai religius dalam bentuk sikap dan prilaku.masyarakat. Ummat islam yang mayoritas di depok merupakan kekayaan dan modal penting dalam pembangunan. Apabila maju pola fikirnya, bermoral kreatif dan pekerja keras maka masyarakat ini akan beranjak dari keterpurukannya menjadi masyarakat yang makmur dan sejahtera. Dan dalam pembangunan juga dibutuhkan kondisi yang aman, dimana masyarakatnya menyadari pentingnya melindungi kepentingan umum. Diperlukan perencanaan yang terintegral dalam pembinaan dan pengajaran masyarakat, diawali dengan penanaman nilai-nilai idialogik, dimana dengan dasar menyembah tuhannya semua kegiatan dilakukan.
kedua Menjadikan tempat ibadah sebagai pusat pendidikan dan pengembangan masyarakat. Di amerika serikat, misalnya para pemuka gereja sejalan dengan pendidikan agama mereka berusaha keras melengkapi diri dengan kemampuan ilmiah dan tekhnologi, yang dipelopori oleh gereja katolik dan ini bagi mereka sudah menjadi bagian dari agama. Seperti peningkatan ekonomi berupa mendirikan koperasi, organisasi pemuda dan social dan lembaga lembaga ekonomi lainnya, sebagai salah satu upaya melayani masyarakat lebih baik. Begitupun dalam agama islam dimana nabi mendirikan baitul maal dan masjid bukan hanya menjadi sarana ibadah mahdhoh, tetapi dibagi bagi menjadi berbagai unit kegiatan.
ketiga pelopor pembentukan perkumpulan pengembangan ekonomi, berdasarkan kejujuran, kerja keras dan professional. Visi dan misi yang sama dari suatu perkumpulan merupakan awal perencanaan yang sangat baik, diawali dengan kesadaran untuk menjadi lebih baik dari kondisi yang sedang dijalani dan bergerak bersama untuk kepentingan bersama bukan untuk kepentingan pribadi, maka masyarakat yang dibentuk berawal dari kesadaran religi sangat mampu memiliki niali – nilai diatas dengan dipelopori oleh pemuka agama mereka. Pemuka agama mempelopori terbentuknya lembaga-lembaga ekonomi seperti koperasi, dan pemerintah membantu dengan pelatihan dan bantuan pendanaan secara kontiniu.
keempat Pengumpul dan penyalur dana dari dan untuk masyarakat.
Kewajiban membayar zakat bagi ummat islam yang mampu, merupakan potensi besar bagi pertumbuhan dan pengembangan ekonomi masyarakat dimana pemuka agama menjadi fasilitator dari masyarakat yang sadar dan mampu dengan masyarakat kurang mampu. Perencanaan dan pelaksanaan yang baik memerlukan pelatihan managerial bagi pengelola. dana dikumpulkan dijadikan sebagai modal usaha bagi masyarakat.
kelima Bersama dengan masyarakat dan menjadi pelopor pengawasan proses pembangunan kota, belanja pembangunan daerah kota depok yang senilai Rp. 871. miliaran bukan nilai yang kecil. Dimasjid, majlis ta’lim bukan lagi hanya dibahas tentang ibadah mahdhoh tetapi juga menjadi sarana mengawasi, menilai pelaksanaan, dan berawal dari tempat seperti itu diharapkan ada masukan- masukan positif, bukankah kebaikan berawal dari niatan yang baik ditempat yang baik pula. Masyarakat telah memilih perwakilan mereka yang duduk di dewan perwakilan rakyat dan hanya dengan hitungan hari masyarakat juga akan memilih pemimpin mereka ditingkat kota depok, sudah seharusnya masyarakat terlibat dalam proses pelaksaan pembangunan, mengevaluasi, tidak ada yang ditutupi dari mereka dan memilih kembali wakil dan pimpinan yang menurut mereka baik.
Beberapa hal yang harus dimiliki para pemuka agama, agar mereka dapat menjadi unsur pembangunan yang baik, diantaranya :
memiliki pengetahuan agama yang benar, melingkupi seluruh aspek kehidupan masyarakat yang terintegralkan.
dapat memberikan contoh yang baik dalam kehidupan bermasyarakat
memiliki perhatian dan kesadaran untuk mengembangkan kualitas hidup masyarakat.
Begitu sangat para pemuka agama memiliki peran penting bagi pembangunan, walaupun kenyataan yang terjadi dapat kita lihat Bukankah departemen agama menjadi departemen yang tidak bersih dari korupsi, dari penerimaan pegawai negeri hingga haji, bukankah ulama sekarang sebagian besar hidup dan menghidupi keluarga mereka dari amplop ceramah dan menentukan tarif layaknya angkutan kota. Dan ada ustadz yang menjadi pejabat kemudian lalai dari yang halal dan haram, bebas menfitnah dan menghibah sesama muslim karena hanya berbeda partai, menjadi politikus yang pragmatis, segala sesuatu dengan tujuan menang pemilu dengan jumlah suara menjadi target perjuangan. Dan masyarakat melihat menjadikannya ukuran serta menjadikan contoh. Maka inilah yang terjadi di Negara kita saat ini.guru kencing berdiri murid kencing bersiul sambil menari-nari.
begitu banyak kekurangan perlu waktu, perencanaan, dan kesadaran bersama untuk memulai. Wallahu alam bissowab.

Budi wahyudi, sawangan

Tidak ada komentar: