Rabu, 23 Januari 2008

Kelelahan Pastikan Sirna dan Yang Tersisa Adalah Pahala dan Surga, INSYAALLAH.

Saudara ku mujahid dan mujahidah, ketahuilah bahwa apa yang kita lakukan bukanlah kesia-siaan. Keringat yang tercurah, dana yang kita infakkan untuk dakwah, sesungguhnya tidaklah sebanding dengan apa yang akan kita terima dari ALLAH kelak.
Tapi itu semua memang bisa saja menjadi khayalan apabila kita tak pandai menjaga hati untuk tetap ikhlas dan bersabar. Kuncinya harus tetap di jaga, karena itu yang akan menjadi dasar ukuran amal yaitu ikhlas dan bersabar.
Berhati-hatilah akan bisikkan syetan di kedua telinga kita yang membisikkan kata-kata buruk tentang saudara kita, janganlah diikuti bisikkan syetan itu, jangan biarkan diri kita tenggelam dalam lautan ghibah darah saudara kita . Lawanlah bisikan syeton itu, katakan padanya, enyahlah syetan, si fulan saudaraku orang baik dan semoga ALLAH memberikan kebaikan padanya selalu.
Jangan jadikan syetan berkuasa atas diri kita, sehingga ghibah, fitnah, hasad dan benci menutupi sifat kasih dan sayang serta cinta kepada saudara kita, yang pada akhirnya memisahkan kita dalam jalan dakwah ini.
Mujahid dan mujahidah, jadikanlah hanya kematian yang akan memisahkan kita dalam jalan dakwah yang mulia ini.
Untuk mujahidahku bersabarlah atas kesibukan suamimu dalam aktivitas dakwah yang sangat padat, jadikanlah sholat malam mu tempat mengadu keluh kesahmu kepada sang pemberi rizqi, berikanlah suamimu do’a pada saat itu, semoga ALLAH sang pemberi memberikan kecukupan dan kemampuan kepada suamimu dalam melaksanakan semua tugas dan kewajibannya.
Wahai para mujahid bersabarlah atas kesibukan istri dalam mengarungi medan dakwah, posisikanlah kita menjadi yang kedua untuk mendapatkan pelayanan dari sang istri setelah dakwah. Berilah semangat kepada para mujahidah untuk tetap bersabar dalam mengarungi lautan dakwah yang dalam, dan dengan ombaknya yang tinggi menghempas, ingatkan mereka untuk tetap mendidik anak-anak dengan cahaya alquran dan penerangan assunnah, dan jadikan anak-anak kelak mujahid dan mujahidah yang lebih baik dari pada kedua orang tuanya.
Wahai mujahid dan mujahidah bersabarlah, sungguh ketika kita menginjakkan kaki disurga, saat itu pula kelelahan yang pernah kita rasakan, duka yang dulu melukai kita dijalan ALLAH Ta’ala sirna seketika, ketika ALLAH berkata kepada kita, “
70. Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan".
71. Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya".
72. Dan Itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.
73. Di dalam surga itu ada buah-buahan yang banyak untukmu yang sebahagiannya kamu makan.
Kelelahan dan penderitaan tidak ada lagi, sebab segalanya berubah menjadi kegembiraan, kebahagiaan dan kenikmatan.
Saat itu, mungkin kita berharap seandainya dulu lebih banyak mencurahkan segala upaya untuk dakwah, tidak banyak berleha-leha, seandainya sedikit tidur malamku, dan tercurah untuk mendapatkan balasan dari ALLAH, tentu lebih besar lagi karunia yang ALLAH kan berikan saat ini. Atau kita kan berharap mati sebagai syuhada , kita melihat kemuliaan dan istimewanya mereka disisi ALLAH, hingga mereka minta kepada ALLAH diterjunkan lagi kedalam lahan jihad kemudian mati syahid lagi.
Semoga ALLAH curahkan kasih sayang dan perlindungan kepada kita semua, amin.
21 January 2007, Created by Budi Wahyudi

Tidak ada komentar: